Rajin Belajar
Ini merupakan hari
senin yang sangat cerah. Sesudah melaksanakan upacara bendera, para siswa
memasuki kelas mereka masing-masing dan mendapatkan pelajaran dari guru mereka.
Di hari ini, ada beberapa pelajaran yang harus didapatkan oleh siswa, yaitu
Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia, PPKN dan Matematika.
Mata pelajaran yang
pertama adalah matematika. Bapak guru meminta kepada para murid untuk
mengerjakan halaman 5 dan halaman 6. Ketika para siswa tengah mengerjakan tugas
tersebut, suasana kelaspun menjadi sangat hening. Kemudian sesudah selesai,
Bapak guru memberikan pesan kepada para siswa untuk mempelajari materi
pembagian dan perkalian dengan soal cerita karena tes dadakan akan dilakukan
sewaktu-waktu.
Pada siswa pun
pulang setelah pembelajaran hari ini usai. Dwi, Rahma dan juga Tika pulang
dengan jalan kaki bersama karena sekolah mereka tidak jauh dari rumah.
“Nanti bermain di
rumahku yuk habis makan siang. Aku punya boneka baru hasil olah-oleh ibuku dari
Bandung kemarin.” Pinta Rahma kepada dua temannya.
“Asyiikk.” Ungkap
Dwi senang.
Bagaimana Tika,
apakah kamu bisa ikutan?”
“Aku tidak usah ikut
saja. Aku ingin belajar di rumah karena pesan dari Bapak guru tadi kan kita
harus belajar sendiri karena tas dadakan akan dilakukan sewaktu-waktu.” Jawab
Tika dengan wajah polos.
Setiba di rumah
masing-masing. Tika langsung mengganti bajunya, kemudian makan siang, sholat
dan istirahat siang supaya nanti malam dia bisa belajar dengan baik dan
konsentrasi. Mengenai materi buku yang kurang memahamkan, sesekali ia bertanya
kepada kakaknya.
Sementara Dwi dan
juga Rahma asyik bermain hingga larut sehingga mereka pun tidak sempat
mendalami materi. Keesokan harinya merekapun berangkat bersamaan. Sesampainya
di kelas, ternyata Bapak guru benar-benar melakukan tes dadakan. Dwi dan Juga
Rahma merasa sangat kebingungan mengerjakan soal. Sehingga merekapun mendapat
nilai jelek. Dan akhirnya harus mengulang tes susulan.
Berbeda dengan Toka.
Ia memperoleh nilai paling baik di kelas karena sudah belajar dengan
sungguh-sungguh sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh sang guru. Dan Bapak
guru pun meminta Dwi dan Rahma belajar kepada Tika.
“Wah, selamat yang
Tika. Nilaimu maksimal. Besok-besok kita ikut belajar sama kamu ya.”
0 komentar:
Post a Comment